Ketua STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara, Assoc. Prof. Dr. Mursal Aziz, M.Pd.I, hadir sebagai narasumber utama dalam Seminar Pendidikan bertema Implementasi Kurikulum Cinta di Madrasah, yang diselenggarakan pada hari Rabu, 16 Juli 2025 di Yayasan Pendidikan Qur’an (YPQ) Asahan. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Lahir ke-17 Persatuan Guru Madrasah (PGM) Indonesia.
Ketua Umum Persatuan Guru Madrasah (PGM) Indonesia Asahan Dr. Hadi Rafitra hasibuan, MA dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Kakan Kamenag Asahan dan Narasumber beserta peserta yang mendukung suksesnya acara seminar Implementasi Kurikulum Cinta di Madrasah yang digagas oleh Persatuan Guru Madrasah (PGM) Indonesia Asahan. Kegiatan seminar ini dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Asahan H. Abdul Manan, MA. Beliau menyampaikan bahwa seminar ini sangat penting bagi guru dalam megembangkan potensinya.
Dalam materinya, Assoc. Prof. Dr. Mursal Aziz, M.Pd.I menekankan pentingnya pendekatan pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai kasih sayang, empati, dan keteladanan. Menurutnya, Kurikulum Cinta bukan hanya konsep idealis, tetapi bisa diterapkan secara nyata dalam proses belajar mengajar, terutama di lingkungan madrasah. Ia juga menekankan bahwa guru memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai cinta sejak dini.
Acara ini dihadiri oleh ratusan guru madrasah, kepala sekolah/madrasah, dan pegiat pendidikan dari berbagai daerah di Asahan. Para peserta tampak antusias mengikuti pemaparan dan diskusi yang berlangsung, terutama ketika narasumber memaparkan contoh konkret penerapan Kurikulum Cinta dalam pembelajaran berbasis karakter dan nilai-nilai keislaman.
Pihak panitia yaitu Persatuan Guru Madrasah (PGM) Indonesia Asahan menyampaikan apresiasi kepada Assoc. Prof. Dr. Mursal Aziz, M.Pd.I atas kontribusinya dalam memperkaya wawasan pendidikan Islam yang lebih humanis dan relevan. Seminar ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi guru-guru madrasah untuk menerapkan pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada capaian akademik, tetapi juga pada pembentukan akhlak mulia.